Kamis, 14 Juli 2011

JSS ( Jembatan Selat Sunda)

   Pendahuluan

Jembatan Selat Sunda adalah bagian dari cita-cita besar bangsa Indonesia untuk menyatukan pulau-pulau besar di Indonesia sejak 1960, yang perlu diwujudkan karena akan membawa manfaat luar biasa bagi bangsa Indonesia.  Banyak Negara di dunia sudah lama memulai dan berhasil membangun proyek-proyek raksasa berupa jembatan yang menghubungkan wilayah-wilayahnya yang semula terpisah, guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Jembatan Selat Sunda ini menghubungkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. proyek ini di cetuskan pada tahun 1960 dan sekarang merupakan bagian dari proyek Asia Highway Network (Trans asia Highway dan Trans Asia Rainway. Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasall dari  pembiayaan konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 milliar $ atau sekitar 100 triliun rupiah yang dipimpin oleh PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapi panjang keseluruhan 31 KM dan lebar 60 meter, masing masing mempunyai 3 jalur untuk kendaraan roda empat dan jalur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah dilakukan Soft Launcing 2007 Jembatan Selat Sunda dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 dan selesai diperkirakan pada tahun 2015. 
Berawal dari gagasan prof. sedyatmo (alm) seorang guru besar di ITB pada tahun 1960 disebut nama Tri Nusa Bima sakti yang berarti menghubungjan antara tiga pulau yaitu Pulau sumatra, jawa, dan bali kemudian pada tahun 1965 Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkna kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung yang dari percobaan tersebut terowongan tunel dan pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku Presiden RI pada saat itu dan kemudian pada tahun 1997 soeharto sebagai Presiden RI   memerintahkan kepada BJ habibi selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti, pada tahun 1990an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr. Ir jodi Firmansah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan dengan memulai sebuah terowongan dibawah dasar laut untuk penghubung Pulau jawa dan Pulau sumatra. sedangkan untuk jembatan selat Bali yang menghubungakan antara pulau jawa dan pulau Bali belom tersedia



Lokasi
Lokasi Jembatan Selat Sunda dilihat dari Kepulauan Indonesia:
Lokasi Jembatan Selat Sunda













Rencana Ukuran dan Kapasitas:
1.  Lebar Jembatan 60 m2.
2.  2x3 Jalur Lalu Lintas Raya
3.   2x1 Jalur Darurat
4.   Lintasan Ganda (Double Track) Kereta Rel
5.    Pipa Gas, Pipa Minyak, Kabel Fiber Optik Cable, Kabel Listrik, dll
Rencana Ukuran Jembatan Selat Sunda
Rencana Ukuran Jembatan Selat Sunda







 Rencana Lintasan di Selat Sunda:
Rencana Lintasan












Rencana Teknologi Jembatan Selat Sunda:

Generasi Ketiga:
Pilon fleksibel, dek dipikul oleh gelegar kotak majemuk yang sangat aerodinamik, sangat fleksible dan sangat ringan

Teknologi Generasi Ketiga




Pra-Studi Kelayakan
Pra-Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2009, selanjutnya akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatera. dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 tahun 2005 maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan ( feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang dan keekonomian serta  sosial realisasi proyek Jembatan selat Sunda Masih perlu waktu kali satu hingga satu setengah tahun lagi.

Metode
Teknik terapan Delta Qualstone S.K.125 telah memiliki sertifikat Hak Paten di Indonesia dan telah di uji di Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik (B4T) Bandung, terdaftar pada Bisinnes Tecnology Center- Badan Pengkajian dan penerapan teknologi (BTC-BPPT), serta teknologi Delta Qualstone SK 125 ini memberi toleransi terhadap gempa hingga 9 skala richter.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar