Jumat, 24 Juni 2011

7 TEMPAT MAKAN ASIKK DI JOGJA


Masih seputar liburan di Jogja, kalau sebelumnya kami memberikan informasi oleh-oleh, kali ini Tujuhpedia akan mencoba memberikan informasi seputar 7 tempat jajan paling oke yang ada di kawasan Jogja. Karena daftar ini bersifat informatif dan bukan urutan, maka saya akan menggunakan bullet sebagai penggantinumbering, kenapa? Karena menurut saya ketujuh tempat jajan ini memiliki keunikannya masing-masing dan memang tidak bisa dibandingkan. Tidak menutup kemungkinan, suatu saat nanti saya akan coba ceritakan 7 tempat jajan lain di Jogja.  Tapi sekarang, siapkan dompet dan perut anda. Kita mulai wisata kuliner yuk…
  • Sate Sapi Lapangan Karang, Kotagede
source: sulastama.wordpress.com
Lokasi tempat kuliner yang terkenal di Kotagede dan berada di dekat terminal bis lama Umbulharjo ini cukup tersembunyi bagi mereka yang bukan orang Jogja asli, tapi hanya dengan sedikit petunjuk saja – orang Jogja pasti akan mampu membantu menunjukkan arah ke Lapangan Karang karena memang sate sapi yang satu ini terkenalnya bukan main walaupun bentuk warungnya sederhana, hanya warung tenda biasa di pinggir lapangan kecil.
Kenapa sate ini begitu menarik? Selain tentunya karena rasa yang (pinjam istilah Pak Bondan Winarno) maknyus, ada yang unik dalam penyajiannya, tidak seperti sate biasa, sate sapi yang satu ini dihidangkan dengan saus kacang (alternatifnya ada bumbu kecap dan bumbu kocor) yang disajikan bersama-sama dengan lontong kuah lodeh tempe (Ha? Lontong kuah lodeh? Yep.), selain itu ada juga lontong sayur sebagai alternatif lontong bumbu kacang. Keunikan lain adalah minuman yang tersedia juga cukup menarik, yakni teh poci dan wedang jahe, secang atau ronde.
Sate sapi unik ini tadinya dijajakan berkeliling oleh Pak Karyo Semito sejak tahun 1948 dan baru menetap di lapangan karang sejak tahun 1955. Kini usahanya diteruskan oleh sang anak, Pak Prapto dan Pak Cipto (yang menjual menu sate sapi yang sama di Jalan Kemasan Kotagede). Warung tenda sate karang buka dari jam 17.00 hingga 22.30 WIB.
source: runneandbelle.blogspot.com
  • Sate Goreng Ringin, Kronggahan
source: kulineronline.wordpress.com
Kalau sebelumnya sate sapi, sekarang giliran sate kambing. Sate Kambing Goreng Pak Tris yang lokasinya ada di Kronggahan, Jombor, Mlati termasuk satu dari jajanan legendaris di Jogja. Sate kambing goreng ini adalah olahan Pak Sutrisno Hadipandoyo yang sudah berjualan sate sejak 1978. Menunya mulai dari sate bakar, tongseng, gulai dan tentu sate goreng yang menjadi andalan. Lokasinya lagi-lagi agak tersembunyi, anda harus mengikuti jalan ke barat yang ada di Terminal Jombor. Ikuti terus jalan tersebut hingga membelok ke utara sampai di pertigaan yang ditengah-tengahnya ada pohon beringin, nah warung sate Pak Tris ada di kanan jalan sebelum pohon beringin itu, keberadaan pohon di tengah jalan itu yang menjadikan warung sate Pak Tris dinamakan sate goreng (be)ringin.
Warung Pak Tris buka mulai jam 7 pagi hingga stok habis. Tapi jangan harap stoknya masih ada kalau anda ingin berkunjung di malam hari. Warung sate Pak Tris sangat ramai dikunjungi orang dari berbagai kalangan pada saat jam makan siang tiba, jadi kalau anda terlambat sebentar saja, tahu-tahu sudah kehabisan. Udah jauh-jauh dateng, dapetnya cuma melongo. Tapi kalau anda beruntung, anda bisa menikmati salah satu jajanan paling maknyus di Jogja. Sate di sini terkenal empuk, baunya tidak menyengat dan gurih di lidah, harganya pun bersahabat. Baru ngomong begini saja, saya sudah ngiler nih…
source: kulineronline.wordpress.com
  • SGPC Bu Wiryo, Selokan Mataram
source: pedurunganklub.blogspot.com
Dari tadi sate terus ya? Oke, sekarang yang ijo-ijo. kali ini kita kunjungi warung SGPC paling terkenal di Jogja. Yaitu warung SGPC Bu Wiryo 1959 (konon ini tahun berdirinya). Sebentar-sebentar… SGPC? Apaan tuh? Simpel. Singkatan dari Sego Pecel alias Nasi Pecel. Anda mestinya sudah tahu apa itu pecel ya? Bisa dibilang pecel itu perwujudan salad Jawa karena isinya yang hijau-hijau (kacang panjang, bayam dan kecambah/toge) yang kemudian disiram dengan saus (yang tentunya bukan mustard) bumbu kacang. Sebenarnya banyak warung pecel bertebaran di Jogja, tapi kenapa oh kenapa, kok banyak yang demen sama SGPC-nya Bu Wiryo ini. Warungnya terletak di utara Fakultas Pertanian UGM, di seberang parit raksasa Selokan Mataram.
Harga pecel di sini standard saja, tidak terlalu mahal dan masih ada yang lebih murah. Selain pecel ada juga menu sup daging dengan lauk berupa telur ceplok, tahu, tempe dan gorengan lain. Yang cukup menyenangkan adalah suasananya yang masih asli dengan bangku-bangku panjang serta suasana warung Jawa yang kental. Saat anda merasakan pecel di warung ini, anda akan segera menikmati apa itu suasana Jogja. Apalagi kadang ada juga hiburan musik akustik lokal yang membuat anda semakin merasa teduh dan nyaman.
  • Gado-gado Teteg
source: www.jawaban.com
Masih yang ijo-ijo, tempat jajanan terkenal di Jogja berikutnya adalah warung Lotek dan Gado-gado Teteg. Nama Teteg sendiri sebenarnya diberikan oleh para pelanggan karena letak warung gado-gado ini berada di dekat teteg atau palang pintu rel kereta api di dekat stasiun Lempuyangan. Jarak dengan rel begitu dekat (sekitar 10 meter) sehingga kalau ada kereta jurusan Solo atau Surabaya melintas, anda bisa merasakan goyang-goyang asoy sambil menyantap bumbu gado-gado yang nyamleng.
Tempat aslinya berupa warung biasa, namun di halamannya yang luas, anda bisa merasakan makan lesehan di bawah pohon rindang yang sejuk dan adem-ayem. Yang unik dari warung ini selain porsinya yang jumbo adalah adanya cobek (piring ulekan untuk membuat bumbu yang terbuat dari batu) yang diameternya 80cm dan dipesan khusus dari Magelang. Konon dalam sekali jalan cobek ini bisa digunakan untuk membuat 40 porsi sekaligus!
Warung yang aslinya bernama Warung Sederhana ini adalah hasil kerja keras Pak Untung dan istrinya Siti Yuchriah yang merintisnya sejak pensiun dari pekerjaan tahun 1978 hanya dengan modal bumbu kacang olahan sendiri, sayur-sayuran seadanya ditambah beberapa bangku dan meja. Konon awalnya hanya untung ribuan rupiah saja, tapi kini jangan tanya berapa omzet warung yang ada di depan SPBU Lempuyangan ini. Nama ‘Sederhana’ mereka tanggalkan dan kini nama ‘Teteg’ resmi mereka sandang.
source: holaholipandasaurus.blogspot.com
  • Bakmi Kadin
source: ligagame.com
Nama Bakmi Kadin akan selalu disebut ketika anda melakukan jejak kuliner di Jogja. Nama Kadin didapat dari posisi warung bakmi yang berada di depan kantor Kadin (Kantor Dagang Indonesia) di Bintaran. Bakmi ini begitu legendaris bahkan menjadi favorit keluarga Katon & Ira Wibowo, mantan menkeu Sri Mulyani, Rahadi Ramelan hingga Alm. Umar Kayam. Menu tetapnya sederhana, hanya bakmi goreng atau rebus nyemek (sedikit basah), capcay Jawa dan wedang bajigur yang dimasak menggunakan anglo dan arang, tapi antrinya bisa berpuluh-puluh orang terutama saat musim liburan. Begitu panjangnya antrian yang ada sampai-sampai menggunakan sistem urutan dan pengantri diberi nomer, mirip ketika kita antri periksa dokter.
Bagi kakek nenek, bapak ibu atau pakde bude yang hobi musik keroncong akan terhibur karena di warung ini salah satu hiburannya adalah adanya live music keroncong yang seakan membawa anda ke masa lampau dan menambah kental suasana Jogja yang adem ayem. Warung ini dimulai oleh Mbak Kartopawiro sejak 1947 dan kini diteruskan oleh anak dan cucunya. Sedikit sayang, harga bakmi dan wedang bajigur di warung ini melambung sangat tinggi seiring popularitasnya.
  • Bakmi Pak Pele
source: kulineronline.wordpress.com
Lho? Pele jualan bakmi? Cuma ada di Jogja. Serupa tapi tak sama, Pele yang versi Jogja ini bukanlah pemain bola dan bukan mantan menteri olahraga Brazil. Pele yang ini menjual bakmi Jawa dan namanya cukup terkenal di Jogja. Tentu saja nama Pele adalah julukan yang diberikan pelanggan kepada penjualnya yang bernama asli Pak Suhardiman karena wajahnya mirip pesepakbola Brazil itu. Lokasi warung bakmi Pak Pele ada di alun-alun utara, di samping halaman depan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Menu utamanya adalah bakmi jawa, nasi goreng dan magelangan (campuran bakmi & nasi goreng). Anda bisa memilih bakmi goreng atau rebus, mie putih atau kuning, atau campuran keduanya, anda bisa juga memesan bakmi yang sedikit basah atau dalam istilah Jawanya Bakmi nyemek.
Bakmi Pak Pele dimasak menggunakan anglo dan arang – bukan kompor gas – sehingga kualitasnya konon sudah terkenal pasnya. Masaknya dilakukan oleh beberapa orang secara kontinyu dan hanya dilakukan untuk satu porsi saja. Saran saya kalau anda berniat jajan di tempat Pak Pele: sediakan makan kecil berlebih dan minuman yang banyak karena pengerjaannya hati-hati tanpa mempedulikan antrian. Kalau antrinya banyak, bisa-bisa satu jam lebih baru anda akan mendapat pesanan anda. Tapi rasa kesal karena menunggu lama akan terbayar dengan rasa bakmi yang… uhuy. Kalau sempat, cobalah juga minum es tape di tempat ini. Pasti akan tambah menghangatkan perut di malam yang dingin.
source: aparwit.blogspot.com
  • Bebek Goreng Cak Koting
source: inovassi.com
Berikutnya, giliran bebek goreng. Kalau bicara nama lauk satu ini, maka nama warung yang berikut tak bisa dilupakan begitu saja, Bebek Goreng Cak Koting yang berjualan di depan bekas bioskop Mataram tepat di bawah jalan layang Lempuyangan. Namanya warung bebek goreng, menu utamanya tentu bebek. Ada pilihan bebek goreng dan bakar dan bagi mereka yang tidak menyukai bebek ada ayam, burung dara, jeroan dan lele serta macam-macam menu penyetan. Antriannya yang panjang membuat anda harus maklum kalau pesanan anda baru datang setelah beberapa lama menunggu.
Cak Koting bernama asli Suhardi dan asli dari Surabaya. Ia membuka warung ini sejak 1994 dan sejak saat itu pula selalu menjadi pilihan kuliner di Jogja berkat racikan bebeknya yang empuk dan rasanya yang mak nyus. Uniknya, walaupun jual sejak pagi jam 10.00 WIB, namun warung ini baru ramai saat sore menjelang malam. Tapi terlambat sedikit saja dan anda akan kehabisan menu andalannya.
Tentunya masih banyak warung-warung legendaris dan terkenal lain di Jogja dan akan saya susulkan dalam artikel 7 kuliner Jogja selanjutnya. Tapi…
Terus terang saya jadi lapar setelah menulis artikel ini. Bagaimana dengan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar